Rabu, 30 Juli 2014

Sinopsis Hunter X Hunter


Anime ini bercerita tentang seorang anak yang berumur 12 tahun yang bernama Gon Freecss yang mengembara untuk mencari ayahnya yang pergi meninggalkannya sewaktu ia masih bayi. Nama ayahnya adalah Ging Freecss, ia adalah seorang Pro Hunter. Hunter adalah sebutan bagi anggota suatu kelompok elit yang memiliki segala izin untuk melakukan apapun dan dimanapun. Hunter memiliki bermacam-macam kegiatan fantastis seperti mencari spesies hewan langkah atau tak dikenal, berburu harta karun, mengamati tempat-tempat yang belum dijelajahi, atau memburu kriminal yang menjadi buronan. Gon pun ingin menjadi Hunter untuk mencari tahu dimana keberadaan ayahnya sekarang. Tapi, sebelum ia menjadi Hunter ia harus mengikuti ujian Hunter yang dilaksanakan oleh Asosiasi Hunter. Apakah Gon dapat mengikuti ujian itu dan apakah dia bisa lolos dan menjadi Hunter agar dapat menemukan ayahnya? Download dan tontonlah anime ini .....

Sinopsis Golden Time


Tada Banri adalah seorang mahasiswayang baru saja di terima di salah satu Fakultas Hukum yang berada di Tokyo. Pada saat ia akan mengikuti acara pembukaan ia malah tersesat sehingga ia terlambat dan tidak mengikuti acara pembukaan tersebut. Di perjalanan, Ia pun bertemu dengan mahasiswa yang tersesat lainnya dari fakultas yang sama, Yanagisawa Matsuo. Mereka pun langsung akrab dan berteman. Di perjalanan kembali ke fakultas, tiba-tiba di depan mereka muncul seorang gadis cantik yang membawa karangan bunga mawar. Gadis itu kemudian memukul wajah Mitsuo dengan karangan mawar tersebut dan menyerahkannya kepadanya. "Omedetoo" hanya itu yang diucapkan olehnya, dan kemudian meninggalkan mereka. Wanita sempurna yang penuh gaya yang telah memukul Mitsuo ternyata adalah teman masa kecilnya, Kaga Kouko. Saat masih kecil mereka telah berjanji untuk menikah suatu hari nanti, dan memenuhi janji mereka. Karena ingin melarikan diri darinya, Mitsuo pergi diam-diam dan mengambil ujian untuk kuliah di universitas swasta yang terkenal, tapi sekarang dia muncul di ruang orientasi mahasiswa baru. Dia juga telah mengambil ujian masuk fakultas hukum. Karens kejadian yang terjadi sebelumnya Banri mulai menyukai Kouko. Apakah hati Kouko akan berpindah ke Banri ? Ataukah tetap pada Mitsuo ??. Tontonlah anime ini karena yang pasti rahasia yang akan terungkap di episode-episode berikutnya akan membuat kalian : senyum-senyum sendiri, tertawa, bahkan menangis ....... (y)

Senin, 14 April 2014

Sinopsis Free! Iwatobi Swim Club


Nanase Haruka sangat menyukai air dan Haruka juga sangat suka berenang dengan gaya Bebas (Free). Haruka mengikuti sebuah klub renang pada waktu iamasih kecil dan berteman dengan 3 orang, yaitu : Tachibana Makoto, Hazuki Nagisa, dan Matsuoka Rin. Mereka semua memiliki nama perempuan . Karena itu mereka sering dikira perempuan.
Sebelum mereka mengikuti lomba, Rin berkata kepada Haruka, Makoto, dan Nagisa, bahwa ia akan pergi ke luar negeri untuk mempelajar lebih banyak tentang renang dan untuk mewujudkan cita-citanya. Rin pun meninggalkan Jepang dan pergi ke luar negeri.
Setelah Haruka dan yang lainnya berada di SMA, mereka bertemu kembali dengan Rin tapi pada saat mereka bertemu, Rin langsung menantang Haruka untuk bertanding. Lalu, Haruka, Makoto dan Nagisa pun membuat Club renang di SMA mereka untuk mengikuti pertandingan. Mereka pun merekrut seseorang yang bernama Ryugazaki Rei untuk bergabung dengan Club mereka agar bisa bertanding dan mengalahkan Rin. Apakah yang akan terjadi selanjutnya? apakah Rin yang akan menang ataukah Haruka? Nonton aja anime ini !!!!

Selasa, 01 April 2014

FanFiction Naruto - When I Meet You, I Already Falling in Love


Di salah satu kota kecil yang berada di Jepang, hiduplah seorang gadis yang bernama Hyuuga Hinata. Hinata adalah anak orang terkaya di kota kecil tersebut. Tapi, biarpun dia adalah anak orang kaya namun dia tetap rendah hati dan tidak sombong atas kekayaannya. Suatu hari, Hinata berencana untuk berjalan-jalan di Akihabara (Akihabara adalah pusat kota jepang).  Dia pun meminta ayahnya untuk mengantarnya ke sana, tapi ayahnya terlalu sibuk sehingga ayahnya menyuruh sopir untuk mengantar Hinata ke sana. Hinata terlihat sangat sedih karena sejak kecil ia tidak terlalu dekat dengan ayahnya maupun anggota keluarga lainnya karena mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Akhirnya, Hinata pergi ke Akihabara di antar oleh sopirnya.

Sesampainya disana, Hinata terkejut melihat barang-barang yang berada di sana dan berapa banyaknya orang yang berada disana.

“wahh, jadi ini yang namanya Akihabara !!” kata Hinata.

Ini pertama kalinya Hinata pergi ke Akihabara. Saat berada di sana Hinata terkagum-kagum melihat keramaian Akihabara, karena begitu senangnya, Hinata tidak sadar bahwa ia sudah terpisah dengan sopirnya. Dengan gelisah Hinata terus mencari-cari sopirnya, tapi tidak ketemu juga.  Melihat keadaan hinata yanng seperti itu beberapa preman datang dan menghampiri Hinata dan berkata

“hai gadis yang disana, apakah kau sendirian? Maukah kau menemani kami?”

Hinatapun menjawab dengan penuh ketakutan “tidak, a-aku ti-tidak sendirian kok, aku bersama dengan sopir  pribadiku”,

“terus di mana sopir pribadimu itu hahh?” tanya preman.

“aku se-sedang mencarinya sekarang”

“wahh, bagaimana kalau kami bantu? Ayo ikut kami!!! (menarik tangan hinata dengan kasar).

Pada saat itu pikiran Hinata pun menjadi kosong dan dia pun tidak tahu akan melakukan apa. Tapi, tiba-tiba seorang pria tampan datang dan menarik tangan preman itu dan berkata kepadanya

hey, jika kau laki-laki sejati jangan kasar kepada perempuan,” kata laki-laki itu kepada para preman.

“apa kau tidak apa-apa nona?” tanya laki-laki itu kepada Hinata.

“a-aku tidak apa-apa” jawab Hinata.

Karena Pria itu Hinata pun tertolong. Hinata ingin berterimakasih kepadanya tapi dia tidak tahu mau mengatakan apa. Hinata pun terdiam sejenah dan akhirnya dia berkata

“te-terimakasih telah me-menyelamatkanku”,

“sama-sama” jawab pria itu.

Saat itu Hinata merasakan perasaan yang aneh, dia pun bertanya-tanya dalam hatinya “perasaan apakah yang kurasakan ini? Apakah ini??” karena perasaan yang aneh itu Hinata pun tiba tiba bertanya kepada pria tersebut

“ mmmm, bisakah kamu memberitahukan namamu kepadaku?”

“ohh iyaa, aku lupa memperkenalkan diriku, namaku Uzumaki Naruto kau bisa memanggilku Naruto. Namamu siapa ?” tanya Naruto.

“ohh, namaku Hyuuga Hinata, kau juga bisa memanggilku Hinata, senang bertemu denganmu”

“senang bertemu denganmu juga. Baiklah kalau begitu aku pergi dulu yaa. Semoga kita bertemu lagi”

“iya, semoga kita bertemu lagi” kata Hinata.

Setelah Naruto pergi Hinata pun menemukan sopirnya dan pulang ke rumah. Setiap harinya Hinata teringat terus akan Naruto pada waktu Makan, belajar, tidur bahkan waktu bangun tidur pun dia terus membayangkan wajah Naruto. Kakak Hinata menyadari kelakuan Hinata yang makin lama makin aneh, kakaknya pun bertanya :

Hinata, memangnya apa yang sedang kamu pikirkan? setiap hari kamu terus menerus melamun. Apakah kau sedang jatuh cinta?”,

“ja-jatuh cinta? Apa? Apa kakak bercanda? Aku nggak lagi jatuh cinta kok!” bantah Hinata.

Dua minggu kemudian, Hinata kembali berkunjung ke Akihabara dengan harapan bisa bertemu kembali dengan Naruto. Ternyata harapan Hinata terwujud, dia bertemu dengan Naruto di salah satu cafe yang berada disana. Naruto pun langsung menyapa Hinata dengan senyuman.

“yoo, kamu Hinata kan gadis yang waktu itu?!, kita kembali bertemu yaaa!” sapah Naruto.

“kamu masih mengingatku?” tanya Hinata.

“tentu saja! bagaimana bisa wajah se-cantik ini bisa kulupakan?” jawab Naruto.

Mendengar itu, wajah Hinata langsung berubah menjadi merah karena malunya. Naruto pun tersenyum melihat kelakuan Hinata yang imut menurutnya imut itu.

Naruto pun berkata kepada Hinata “mumpung kamu sudah di sini, kita jalan-jalan yukk!”

Hinata pun menjawab dengan penuh semangat “baiklah”.

Merekapun berjalan menyusuri pertokoan yang berada di Akihabara. Mereka tertawa bersama, tersenyum bersama, dan bahkan mereka pergi makan siang bersama. Hari pun mulai berlalu, bulan pun mulai menampakkkan dirinya. Hinata pun menjadi sedih karena dia tahu jika hari mulai gelap sopirnya akan mulai mencarinya. Dengan setengah hati Hinata pun berkata kepada kepada Naruto bahwa dia akan segera pulang karena takut orang tuanya akan memarahinya. Karena mendengar itu Naruto pun menawarkan Hinata untuk diantarkan pulang, tapi Hinata tidak mau di antar karena Hinata tidak ingin Naruto mengetahui bahwa ternyata Hinata itu orang kaya dan menjauhinya karena itu. Tiba-tiba HP Hinata berdering, seketika itu juga Hinata langsung pulang kerumahnya dan meninggalkan Naruto.

Sesampainya dirumah, Hinata disambut pelayan-pelayannya dan pelayannya langsung memberikannya baju ganti yaitu Yukata yang sangat indah. Hinata menjadi bingung dan bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi ? kenapa aku harus mengenakan yukata ini?, lalu kakak Hinata masuk ke kamarnya dan berkata dengan raut wajah yang setengah sedih.

“Hinata pakailah yukata itu”,

“Tapi, kenapa?” tanya Hinata.

Kakaknya pun menjawab “Ibu dan ayah ingin menjod-“

“Hinata~”

teriak kedua orangtuanya memanggilnya. Hinata pun segera keluar dari kamarnya meninggalkan kakaknya yang belum sempat menjawab pertanyaannya itu. Setibanya Hinata di ruang tamu, disitu terdapat seorang pria yang tidak dikenal Hinata. Kedua orangtua Hinatapun berkata

Hinata pria ini bernama Kiba, dia datang kesini untuk melamarmu. Ibu dan ayah telah menyetujui lamarannya itu, jadi, sekarang Kiba dan kamu bertunangan”.

Hinata kaget mendengar perkataan kedua orangtuannya itu. Hinatapun berkata :

“Tapi, ibu-ayah, aku tidak mencintainya, bahkan aku belum mengenalnya. Aku ingin bertunangan dengan orang yang kucintai ibu, ayah,”

“tidak Hinata, kamu harus mendengar perkataan orangtuamu jika tidak kau diusir dari rumah ini!” jawab ayahnya dengan amarah yang membara.

baiklah jika itu maunya ayah, lebih baik aku keluar dari rumah ini daripada menikah dengan orang yang tidak aku cintai”.

Setelah berkata seperti itu kepada ayahnya, Hinatapun langsung mengganti pakaiannya dan keluar dari rumah tanpa membawa apapun. Gelap pun mulai hilang, dingin angin luar merasuki tubuh Hinata yang bahkan tidak menggunakan mantel. Tiba-tiba kepala hinata menjadi sakit dan pandangan matanya menjadi kabur. Beberepa saat kemudian Hinata terbangun di pangkuan seorang pria. Ketika Hinata menyadari akan hal itu dia langsung terbangun. Ternyata pria tersebut adalah Naruto yang kebetulan lewat dan mengangkat Hinata yang pingsan ke pangkuannya untuk menghangatkannya.

“Kenapa kamu ada di sini?” tanya Hinata,

“mestinya itu adalah perkataanku! Sedang apa kamu pagi-pagi begini berada di luar? Dan tidak menggunakan mantel pula! Kamu ingin mati apa ?” bentak Naruto dengan raut wajah yang sangat khawatir.

Dengan mata berlinang air mata, Hinata menjawab pertanyaan tersebut.

“aku diusir dari rumah” kata Hinata.

“kenapa kamu di usir dari rumah?” tanya Naruto,

aku diusir karena aku disuruh memilih, jika aku ingin tinggal, aku harus bertungangan dengan pria itu. Jika aku tidak ingin bertunangan dengan pria itu aku keluar dari rumah. Ayahku mungkin ingin menjodohkanku agar ayah bisa berinvenstasi dengan perusahaan pria itu dengan mudah, dan karena aku tidak ingin dijodohkan jadi aku memilih untuk diusir keluar dari rumah” jawab Hinata.

“ohhh, jadi begitu!” balas Naruto.

Setelah mendengar penjelasan Hinata, Naruto berusaha untuk menghiburnya.

“yosshaa, karna sekarang kamu tidak tahu mau kemana! Bagaimana kalau ke tempatku saja? Tanya Naruto.

“apakah boleh?”

“tentu saja”.


 Mereka pun berjalan bersama menuju rumah Naruto. Sesampainya di rumah Naruto, tiba-tiba Hinata kembali pingsan. Ternyata Hinata terkena deman, deman yang sangat tinggi sehingga ia terlihat seperti orang yang sakit parah. Seketika itu juga Naruto menjadi panik dan tidak tahu harus melakukan apa. Karena kepanikannya itu, dia langsung menelepon temannya yang bernama Sakura yang belajar tentang pengobatan

“Halo? Sakura, bagaimana cara menurunkan panas orang yang sedang demam? Tanya naruto langsung pada intinya.

“hah? Kenapa pagi-pagi begini kamu meneleponku hanya untuk bertanya itu? Aku sibuk tahu!” jawab Sakura.

Sakura cepatlah katakan padaku caranya, ini keadaan darurat” kata Naruto.

“baiklah jika ini keadaan darurat. Naruto dengar baik-baik yang akan kukatakan dan lakukan dengan benar” kata Sakura.

Sakura pun menjelaskan kepada Naruto apa yang harus ia lakukan dan alat-alat apa saja yang akan dipakai. Beberapa jam kemudian Hinata terbangun dan melihat Naruto sedang tertidur di kursi di samping tempat tidur sambil menunggu Hinata untuk tebangun. Karena tidak ingin membangunkan Naruto dari tidurnya, Hinata pergi keluar diam-diam untuk mengambil udara segar. Setelah Hinata keluar, Naruto pun terbangun dan kaget melihat Hinata sudah tidak berada di kamar. Naruto langsung berlari keluar rumah untuk mencari Hinata, padahal Hinata hanya keluar untuk mencari udara segar. Ketika Naruto bertemu dengan Hinata, dia langsung berlari ke arahnya dan memeluknya.

Hinatapun berkata “Na-Naruto, kamu kenapa?”

“Kamu tidak apa-apa? apakkah sudah tidak sakit lagi? Tanya Naruto khawatir.

“aku tidak apa-apa kok, tenang saja” jawab Hinata sambil membalas pelukan Naruto.

Mendengar bahwa Hinata baik-baik saja Naruto pun lega. Naruto pun mengajak Hinata kembali masuk karena keadaan Hinata belum pulih sepenuhnya. Dua hari pun berlalu selama Hinata tinggal di rumah Naruto. Entah kenapa sejak bangun di pagi hari Hinata memiliki perasaan buruk bahwa sore nanti akan terjadi kejadian yang tidak mengenakkan. Hinata pun berkata dalam hatinya kenapa dengan perasaan ini? Pertanda apakah ini? Dan juga kenapa ayah dan ibu tidak mencariku selama dua hari ini? Apakah mereka tidak menyayangiku?. Melihat kelakuan Hinata yang menjadi aneh Naruto bertanya kepada Hinata

“kamu kenapa? Apa ada yang salah?” tanya Naruto,

“nggak, aku nggak apa-apa kok, kamu nggak usah khawatir mending kamu pergi ke luar untuk membeli makanan kita untuk nanti malam” kata Hinata,

“baiklah, aku pergi dulu yahh” jawab Naruto.

Sore hari pun datang, Hinata semakin takut karena di rumah tidak ada siapa-siapa karena Naruto belum juga kembali dari supermarket. Karena lelah menunggu Hinatapun tertidur. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan rumah Naruto dan mengetuk pintu rumah Naruto. Mendengar pintu rumah diketuk, Hinata pun bangun dan membukakan pintu tersebut karena Hinata mengira bahwa itu Naruto yang kembali dari supermarket. Dan ternyata, itu adalah ayah, ibu dan kakak-nya yang ingin membawanya pulang ke rumah.

“ayo Hinata kamu pulang sekarang!”  paksa ayahnya sambil menarik lengannya.

“aku tidak mau pulang, apa lagi kalau harus dijodohkan dengan pria yang bahkan tidak kukenal”  kata Hinata.

“tidak, pokoknya kamu harus pulang sekarang”  paksa ayahnya.

Ayahnya pun menyeret Hinata masuk ke mobil. Karena tidak mau masuk ke dalam mobil, Hinata pun memanggil nama Naruto dan meminta tolong.

“ NARUTOOO, tolong akuu !!!!” teriak Hinata kencang.

Naruto yang sudah berada di dekat rumah mendengar suara Hinata minta tolong langsung meninggalkan barang bawaannya dan berlari menujuh ke arah Hinata dan berkata :

“lepakan Hinata!”

“kau jangan ikut campur ini urusan keluarga, orang luar tidak ada hubungannya dengan ini”  bantah ayah Hinata.

“ini bukan tentang ada hubungannya atau tidak ada hubungannya, ini tentang perasaan anak anda. Anda tidak bisa memaksakan kehendak anda kepada anak anda. Apalagi dia ini anak perempuan, tidak bisakah perlakuan anda kepadanya diperlembut sedikit ?!” kata Naruto tegas.

“diam kau, kalau aku bilang kau tidak ada hubungannya maka kau jangan ikut campur urusan ini. Ini adalah masalah keluargaku jadi, orang luar diam saja! Ayah Hinata mempertegas perkataannya yang sebelumnya.

Karena kesal mendengar perkataan ayah Hinata kepada Naruto bahwa ia tidak memiliki hubungan apapun dengan kejadian itu, Naruto pun berteriak dengan suara kencang :

“tentu ada hubungannya denganku, karena selama ini aku-a-aku-AKU MENCINTAI HINATAAA!!!, jadi, sudah pasti ada hubungannya”.

Mendengar itu Hinata kaget dan bertanya kepada Naruto untuk memastikan jika perkataan Naruto yang tadi itu benar atau hanya omong kosong belaka.

“apakah itu benar bahwa kau mencintaiku, Naruto?” tanya Hinata.

“itu benar aku menyukaimu dari dulu, saat pertama kali aku melihatmu waktu kira-kira sebulan yang lalu aku langsung jatuh cinta padamu, itu adalah Cinta pada pandangan pertama.” Kata Naruto.

“jadi kau pernah melihatku sebelum kita berdua bertemu?” tanya Hinata,

“iya, aku melihatmu duduk di teras rumahmu, semenjak waktu itu aku selalu melihatmu berada di situ, saat itulah aku langsung jatuh cinta padamu, jadi tolong ayah dan ibu Hinata tolong restuilah hubunganku dengan Hinata jangan biarkan dia menikah dengan orang yang bahkan tidak dikenalnya, tolonglah” Naruto bermohon kepada kedua orangtua Hinata.

“iya, itu benar ibu, ayah, Hinata berhak memilih cintanya sendiri!” bela kakak Hinata mendukung perkataan Naruto.

Hinata pun ikut bermohon kepada kedua orang tuanya “ayah, ibu, tolonglah aku ingin bersama orang yang aku cintai dan mencintaiku” kata Hinata.

Melihat kedua anaknya bermohon tergeraklah hati kedua orang tua itu dan merekapun berkata :

“baiklah, kalian akan kami restui tapi, Naruto, kamu harus berjanji satu hal pada ku!” kata ibu Hinata,

”apa itu, ?”, tanya Naruto

“berjanjilah bahwa kau akan membahagiakan Hinata dan jangan biarkan dia mengeluarkan setetes air matapun untukmu jika kau melakukan sesuatu hal yang buruk!” tegas ibu Hinata.

“baiklah aku berjanji!” jawab Naruto.

“aku serahkan anakku ini padamu yahh, Naruto,!!”  kata ayah Hinata.

Setelah itu orang tua dan kakak Hinata pun kembali ke rumah. Naruto pun berkata sekali lagi kepada Hinata :

“HINATA, AKU MENCINTAIMU, MAUKAH KAU MENJADI PACARKU?” tanya Naruto.

Dengan air mata kebahagiaan yang mengalir, Hinata berkata :

“IYA, AKU MAU. Karna aku juga MENCINTAIMU, NARUTO”.

Mereka pun hidup bahagia selamanya.


Setelah kejadian itu, kedua orangtua Hinata meminta maaf kepada orangtua Kiba karena pertunangan Kiba dan Hinata dibatalkan. Dan karena itu juga hubungan Hinata dengan orangtuanya menjadi lebih dekat dan saling mengisi kekosongan pada waktu luang mereka.


‘The End’


Maaf jika ceritanya dan penulisan kata/kalimatnya tidak jelas. Maklum, ini FanFic pertama saya !!!


By : Desinta G.Wawointana

Inspirated from : Naruto Shippuudent

Senin, 31 Maret 2014

FanFiction Naruto - Suppose, I Can Return Time Again



Hari ini adalah hari pertama Sakura masuk sekolah baru, setelah 4 tahun tidak di Jepang. Langkah pertamanya disekolah baru membawa hawa pengharapan yang tinggi dan kuat. Dia percaya bahwa dia bisa melakukannya meski sudah 4 tahun tidak menggunakan bahasa Jepang, dan menulis tulisan hiragana, katakana, maupun kanji.

sudah sangat  lama setelah aku pergi dari Jepang, dan terpisah dari sahabat-sahabat dan teman-teman SMP ku.” Ceramah Sakura pagi-pagi dalam hati.

“yosh! Hari ini aku harus tetap tampil percaya diri seperti dulu!” kata Sakura.

Sakura melangkah menuju kelas barunya. Ia disapa hangat wali kelas barunya, dan teman-teman barunya. Namun, ada beberapa murid yang sangat dia kenali. Apalagi jika itu seorang laki-laki yang spesial baginya, pasti akan selalu ada dalam ingatan Sakura.

Tak disangka dia mengenal salah satu cowok dalam kelasnya. Sasuke namanya. Hubungan Sakura dan Sasuke adalah mereka teman masa kecil yang sangat akrab, sampai-sampai terpisah jauh karena tugas orang tua. Rupanya, Sasuke juga sangat mengenal gadis berambut merah mudah itu.

mana mungkin.......!”  kata Sakura dalam hati bercampur perasaan malu, tegang, agak panik, dan senang.

kita bertemu lagi ?” ucap Sasuke dalam hati.

Sakura duduk dipojok paling belakang bagian kanan dari depan papan tulis. Tanpa disadarinya orang yang didepannya adalah salah satu sahabatnya. Hinata. Dia adalah sahabat Sakura sejak kelas 3 SD. Namun karena sifat pemalu  tingkat dewa Hinata, Hinata tidak menyapa, ataupun mengatakan sepucuk kata saja kepada Sakura. Dia hanya memberikan senyuman tipis.

“bagaimana kabarmu ? apa kau masih seperti dulu?” tanya Sakura kepada Sasuke yang duduk disamping kanan tempat duduknya.

“hm..” jawab Sasuke

“aku tidak menyangka kita bisa bertemu disekolah ini, dan bisa menjadi teman sekelas.” Kata Sakura, Disusul dengan senyumannya.

Sasuke hanya menatapnya datar no respond. Perasaan Sakura, ada yang berbeda dengan Sasuke. Sasuke yang dulunya agak cerewet, sekarang menjadi aneh dan misterius. Sakura langsung berhenti memberikan pertanyaan-pernyataan, kata-kata, ungkapan atau apapun pada Sasuke.

Dulunya Sasuke pernah menembak Sakura, namun Sakura menolak dengan alasan masih belum cukup umur. Sehari kemudian Sakura langsung pergi ke Amerika tanpa memberitahu keluarga Sasuke. Dulunya, rasa suka Sasuke pada Sakura sangatlah besar, dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mengingat hal itu, Sakura berpikir bahwa ia bersalah karena tidak memberi tahu Sasuke bahwa dia akan ke Amerika. Mungkin itulah yang membuat Sasuke menjadi aneh begini.

Bel istirahat berbunyi. Sakura sebagai murid baru tentunya cukup populer, apa lagi ketika mereka tahu bahwa sakura terlahir dikeluarga Haruno. Yaitu keluarga yang terkenal kaya. Dalam sehari Sakura bisa dekat dengan 5 teman sekelasnya.

Tak sengaja saat dia sedang makan bersama teman-teman barunya itu, dia melihat Sasuke yang duduk bersama Hinata.

perasaan apa ini ?!!... rasanya aneh sekalih !” tanya Sakura dalam hati

“ada apa Sakura? Kenapa kau terdiam?” tanya salah satu teman Sakura.

“tidak.. tidak ada apa-apa..” jawab Sakura terbata-bata.

Teman –teman Sakura yang merasa aneh dengan tingkah laku Sakura yang tiba-tiba berubah menjadi aneh, berusaha untuk menghiburnya, untuk membuatnya tersenyum seperti menit sebelumnya. Segala cara mereka lakukan.. namun..

kenapa aku tidak bisa tersenyum seperti sebelumnya?, apa maksudnya ini semua ?!! “  tanya Sakura dlm hati.

Tiba-tiba ia melihat Sasuke dan Hinata pergi meninggalkan kantin. Perasaannya semakin memburuk!.

Bel istirahat berakhir pun berbunyi. Mereka kembali kekelasnya masing-masing. Sakura berpikir .. “oh iya, aku baru ingat kalau Hinata punya penyakit. Dia butuh perhatian khusus dari seseorang yang sudah dekat dengannya. Mungkin orang itu Sasuke.. setahuku Sasuke dekat dengan Hinata saat kelas 5 SD. Ah! Mungkin begitu!” . pelajaranpun berlangsung. Sampai jam pulang sekolah berbunyi.

Sakura dijemput oleh mobil pribadinya. Di timing yang sama, ia melihat Sasuke.

“Sasuke!.. ayo kita pulang bersama!! Arah rumah kitakan sama. Kita juga mo naik mobil, pasti ngak akan capekkan..” panggil Sakura sambil memberi tawaran  pada Sasuke.

“maaf, aku ada urusan yang lebih penting” balas Sasuke.

“oklah kalau begitu!.. sampai jumpa besok!” teriak Sakura sambil tesenyum lebar.

Keesokan harinya, saat pulang sekolah. Sakura kembali melakukan hal yang sama seperti kemarin. Ia menawarkan Sasuke untuk pulang bersamanya. Hal itu terjadi selama 4 hari. Dihari kelima, Sakura penasaran kenapa Sasuke tidak pernah mau menerima tawaran Sakura. Akhirnya ia memutuskan untuk mengintip kemana Sasuke pergi. Ia merasa heran, karena Sasuke pergi kearah yang berlawanan dari arah rumahnya. Tepat di toko buku, ia melihat Hinata, Sasuke pergi mendekati Hinata dan mereka pun pergi. Ternyata kesibukan Sasuke itu adalah untuk mengantar Hinata pulang. Bisa dibilang Sakura cemburu akan hal itu.

Keesokan paginya, Sakura diantar kesekolah oleh ayah dan ibunya, sambil memberi pesan padanya bahwa hari ini dan besok ayah dan ibu tidak akan ada dirumah, karena melakukan tugas-tugas dan pekerjaan. Sakura berpikir bahwa ia harus melakukan pekerjaan ibunya dirumah.

Saat dia pergi kekelas, ia melihat Sasuke yang bersandar disamping jendela kelas menghadap keluar dengan posisi tubuh menghadap pintu masuk kelas.

“oh, Sakura’ kata Sasuke

“ohayou! Sasuke!” sapa Sakura

Sasuke hanya membalas dengan senyuman tipis. Saat Sakura meletakan tasnya dimejanya, Sasuke menghampirinya dan berkata:

“kau masih ingatkan, beberapa tahun yang lalu?” tanya Sasuke

“tentang apa?” tanya Sakura penasaran

“kalau begitu... to the point saja yah..” balas Sasuke

Sasuke menarik tangan Sakura dan mendorongnya mendekati dinding. (seharusnya kau tahu posisi mereka sekarang).

“ !!? ada apa ini?“ panik Sakura

“kau mau menjadi pacarku? “ tanya Sasuke, menembak Sakura “tidak ada alasan belum cukup umur lagi yang ingin kudengar” lanjut Sasuke .

Wajah Sakura memerah, dan berpikir bahwa.. “ini yah yang dimaksud sasuke tentang beberapa tahun yang lalu .... “ ucap Sakura dalam hati.

“kuberi kau 10 detik untuk menjawab.. 1.........2..........3............4............5............6...........7.......del-“

“BAIK!, aku mau!” kata Sakura memotong hitungan Sasuke.

Sasuke membalas dengan senyuman indah yang belum pernah dilihat Sakura, dan pergi keluar kelas.

Dalam hati Sakura bertanya.. “... ini.......nyata ?? “ . ini hari yang sangat menyenangkan, penuh sejarah, memeriahkan, berbunga-bunga, dan very very fuuny untuk Sakura.


Keesokan harinya, saat disekolah Sasuke meminta Sakura mambawakannya bekal. Karena Sakura tahu bahwa hubungan mereka harus lebih diperdekat, sakura meng-iakan hal itu.
Saat pulang sekolah, Sakura menerima telepon bahwa ibu dan ayahnya belum bisa pulang sampai tiga hari berikutnya. Sakura cukup kecewa akan hal itu, namun tetap harus menerimanya.

Hari berikutnya, disekolah. Sakura membawakan apa yang  diminta Sasuke. Sasuke mengajak Sakura keatap sekolah untuk makan berdua. Hal itu mereka lakukan untuk beberapa hari. Sampai-sampai Sakura sangat ingin berjalan berdua bersama Sasuke. Namun, dihari berikutnya Sasuke menolak bekal bawaan Sakura. Sakura menganggap hal itu biasa karena dia pikir Sasuke sudah bosan dengan makanan yang sering dihidangkannya. Dia mencoba mengganti hidangan, namun tetap ditolak.

Saat dirumah tiba-tiba kepala Sakura sakit, dan jatuh didapur saat sedang memasak. Ayah dan ibunya langsung membawanya kerumah sakit, dan langsung diperiksa. Syukurlah Sakura tidak ditahan dirumah sakit, namun ada hal yang sangat menyedihkan ketika pulang dari rumah sakit.

Disekolah, Tiga hari terakhir ini, Sasuke menolak bekal tawaran Sakura. Hal itu membuat hati Sakura kecewa. Dan entah kenapa dia sering melihat akhir-akhir ini Sasuke sering bersama Hinata.

Beberapa hari selanjutnya Sakura berusaha untuk mengajak Sasuke bicara. Ia mencobannya selama 21  hari lamanya . (waw! Lama yah..) dihari selanjutnya Sakura pergi jalan-jalan ketaman sekolah. Tiba-tiba Sasuke lewat. Rasa kesedihan, dan kekecewaan Sakura yang tak tertahankan membuatnya memanggil nama Sasuke dengan kasar. Sasuke yang tadinya haya ingin lewat, berbalik menghampiri Sakura.

“ada apa?” tanya Sasuke.

“kenapa akhir-akhir ini kau cuek sekali padaku? Apa aku ada salah? Atau aku belum bisa mengganggumu?” tanya Sakura seperti hampir menangis

“memangnya itu penting untukmu? “ tanya balik Sasuke

“YA! Itu penting” bentak Sakura “tolong jelaskan semua ini Sasuke!”

“aku harus menjaga Hinata agar tetap hidup!” balas tajam Sasuke

“aku tahu Hinata memang punya enyakit tapi kit-“

“APA KAU TIDAK TAHU PENYAKIT YANG DIALAMI HINATA!? Blakangan ini dia semakin parah!! Dia harus lebih butuh perhatian khusus! dibandingkanMU!! “ balas Sasuke sambil memotong pembicaraan Sakura.

Debatpun terjadi.

(sakura) “apa kau tahu, selama ini aku menahan rasa sakit. Aku ingin menghabiskan waktuku denganmu meski hanya sehari saja! Sudah sebulan kita pacaran tapi tidak pernah kita jalan berdua!, aku-“

(sasuke) “apa kau lebih mementingkan dirimu sendiri dibandingkan SAHABATmu !? apakah aku harus memberikan perhatian lebih kusus padamu dibandingkan Hinata yang sudah stengah hidup stengah mati !? apakah kau setia pada Sahabatmu ?! itukah yang kau namakan teman!?  Jadi se-“

(sakura) “BUKAN BEGITU!! Aku tahu Hinata punya penyakit yang sangat keras dan sangat lama untuk disembuhkan. tapi kau tahu hubungan kita kan !? seharusnya kau memberikan beberapa perhatian padaku meski hanya 5%, jangan kau tinggalkan aku seperti ini. Ak-“

(sasuke) “ memangnya apa yang sudah kau lakukan untukku !? HAH!!? Kau hanya menambah BEBAN! Bagiku!!!!!” bentak Sasuke

(sakura) “kau tahu, aku telah memberimu bekal selama beberapa hari, aku juga sering mengajarkan pelajaran matematika padamu!, karena kau sibuk mengurus Hinata, kau memberiku tugas-tugasmu untuk aku kerjakan!!, aku tidak lagi ada didekatmu selama beberapa hari! Jadi kau bebas melakukan apapun, aku berusaha mengajakmu berjalan berdua denganku meski hanya sehari!”

Terlihat Sasuke mulai pergi menjauh dari Sakura

“KAU JUGA TIDAK PERNAH BERKATA ‘AKU MENCINTAIMU” PADA KU! BAHKAN SAAT KAU MENEMBAKKU KATA SUKAPUN TIDAK KELUAR DARI MULUTMU!”  teriak Sakura

Sasuke tetap bertingkah cuek .

“kau tahu, sebenarnya ada orang yang perlu diberikan perhatian lebih khusus dari Hinata. Dan dia ada didekatmu” nada bicara Sakura menurun.. dan pergi  kearah berlawanan  dengan Sasuke. Dan tiba-tiba .. ‘Brukk!..’

Secepat kilat badan Sasuke berbalik dan melihat apa yang terjadi. Sakura yang tiba-tiba roboh membuat perhatian orang-orang sekitar panik namun tidak mengundang mereka untuk mendekati tempat itu. Sasuke berlari mendekati Sakura.

“orang yang kusebut tadi adalah.. aku” sambil tersenyum tipis.

Sasuke memeluk Sakura di pangkuannya dan bertanya-tanya

“memangnya apa yang sebenarnya terjadi padamu Sakura !? ayo cepat jelaskan ini !? “ tanya Sasuke dengan nada panik. Sakura tidak bisa menjawab pertanyaan Sasuke karena dalam keadaan pingsan.

Secepatnya Sasuke melaporkan hal itu pada petugas UKS dan kemudian langsung dibawa kerumah sakit. Sasuke menghubungi orang tua Sakura, dan menjelaskan pada mereka apa yang terjadi.

Dokter dari ruangan Sakura pun keluar.

“apa yang yang terjadi! Bagaimana keadaan Sakura saat ini ?!” tanya Sasuke super duper panik. Dokter pun menjelaskna penyakit apa yang dialami Sakura. Ternyata penyakit itu sudah ada dalam tubuh Sakura selama 7 tahun. Dengan kata lain Sakura lebih dulu memiliki penyakit dibanding Hinata, dan ditambah lagi penyakit Sakura tidak bisa disembuhkan lagi karena terlambat diketahui. Berbeda dengan Hinata yang sudah diketahui sejak berumur 8 tahun. Jadi, bisa disimpulkan kalau umur Sakura tidak panjang lagi.

Sasuke bergegas masuk ruang pemeriksaan. Ditempat itu terdapat seorang gadis berambut merah muda yang terbaring dikasur rumah sakit tak berdaya, dengan segala selang, alat bantu kesehatan, dan sebagainya mulai dari kepala, leher, tangan kiri dan kanannya.  Sasuke memegang tangan kiri sakura sambil berkata

“maaf, aku tidak memperhatikanmu selama ini. Aku terlalu mementingkan Hinata dibandingkan orang yang sangat spesial bagi hidupku. Orang yang sudah kusukai sejak masih kecil. Orang yang adalah teman masa laluku. Orang yang selalu ada dihatiku. Orang yang selalu kucintai”sambil meneteskan air mata

Sakura mendengar kata terakhir Sasuke.

“aku sangat senang........mendengar kata itu keluar dari mutmu. Sudah lama sekali aku ingin mendengarnya. Dan aku tahu... hari ini akan datang” kata Sakura dengan volume suara yang sangat kecil.

“Sakura !, Sakura ! kita tidak akan berpisahkan! Ia kan??? Kau harus berjanji padaku ! aku juga minta maaf sudah meninggalkanmu selama ini! Tak apa jika kau tidak memaafkanku. Asalkan aku sudah mencoba untuk minta maaf.” Kata Sasuke.

Tangan kanan Sakura berusaha menggapai pipi Sasuke. Dengan tubuh yang sangat lemah dan tak berdaya ia berusaha untuk melakukannya, dan itu tidak sia-sia.

“aku tahu suatu hari kau akan minta maaf padaku. Dan aku tahu itu hari ini. Aku sudah mempersiapkan jawabannya sejak lama. Aku selalu memaafkanmu.”  Sakura .

Orang tua Sakura menyusul masuk ruangan. dan memeluk anak mereka satu-satunya, yang terbaring tak perdaya.

Cukup lama orang tua Sakura melakukan hal itu. Kemudian orang tua Sakura memberi kesempatan pada Sasuke .

“kami tahu hubungan kalian selama ini. Maaf tidak memberi tahu penyakit Sakura sebenarnya. Maaf juga tidak memberitahu keluarga kalian bahwa dihari itu kami akan pergi ke Amerika. Mungkin ini yang terakhir kalinya kau bisa melihatnya . jangan sia-siakan waktu yang tersisa.” Ucap ayah bergantian ibu Sakura.

(sasuke) “tapi, orang tua lebih penting dibanding-“

“kami tahu hari ini akan datang. Jadi kami sudah bisa menghadapi semua ini. Tenang saja, kita pasti bertemu lagi. Ia kan Sakura?” kata ibunya lembut.  Entah mengapa orangtuanya langsung keluar dari ruangan membiarkan mereka berdua.

(sasuke) “sakura..-”

(sakura) “aku tahu mereka akan melakukan itu. Ada satu hal yang tidak kau ketahui tentang diriku. Tentang hubunganku dengan keluargaku. Aku ini bukan anak kandung mereka. Jadi aku tidak terlalu diperhatikan” senyum tipis dipaksa, kemudian meneteskan air mata.

Sasuke yang mendengarkan hal itu menangis dan mencium Sakura.

“aku tidak mau melihat air mata ini, kita belum akan terpisahkan?” tanya Sakura sambil membersihkan air mata Sasuke yang menetes.

Tanpa segan-segan, Sasuke langsung mencium kening Sakura dan berkata “aku, sangat mencintaimu”

“aku juga mencintaimu” balas Sakura

Sasuke kembali mencium Sakura, sambil memeluknya, lagi, dan lagi.

Sampai suatu saat mata Sakura benar-benar tertutup dan tidak terbuka. Detak jantungnya tidak terdengar lagi.

“ada apa ini.....!? Sakura !!!!!!!! ADA APA INI !??! KAU TIDAK PERGI JAUHKAN !!!!! KAU HANYA TIDURKAN !!!!!! BANGUN !!!!! JANGAN BIARKAN AKU BERTERIAK!!!!!!!!!! JANGAN TINGGALKAN AKU!!!! .

Teriakan Sasuke mngundang dokter masuk kedalam ruangan itu. Dan memeriksa Sakura. Namun, tidak membawa hasil yang bahagia. Sakura harus pergi meninggalkan Sasuke.

“SAKURAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !!!!!!!!!..............!”




THE END ~


Maaf jika tidak memuaskan saudara-saudara -_-


Created by:
Kezia.Pantow