Anime ini bercerita tentang seorang anak yang berumur 12 tahun yang bernama Gon Freecss yang mengembara untuk mencari ayahnya yang pergi meninggalkannya sewaktu ia masih bayi. Nama ayahnya adalah Ging Freecss, ia adalah seorang Pro Hunter. Hunter adalah sebutan bagi anggota suatu kelompok elit yang memiliki segala izin untuk melakukan apapun dan dimanapun. Hunter memiliki bermacam-macam kegiatan fantastis seperti mencari spesies hewan langkah atau tak dikenal, berburu harta karun, mengamati tempat-tempat yang belum dijelajahi, atau memburu kriminal yang menjadi buronan. Gon pun ingin menjadi Hunter untuk mencari tahu dimana keberadaan ayahnya sekarang. Tapi, sebelum ia menjadi Hunter ia harus mengikuti ujian Hunter yang dilaksanakan oleh Asosiasi Hunter. Apakah Gon dapat mengikuti ujian itu dan apakah dia bisa lolos dan menjadi Hunter agar dapat menemukan ayahnya? Download dan tontonlah anime ini .....
Rabu, 30 Juli 2014
Sinopsis Golden Time
Tada Banri adalah seorang mahasiswayang baru saja di terima di salah satu Fakultas Hukum yang berada di Tokyo. Pada saat ia akan mengikuti acara pembukaan ia malah tersesat sehingga ia terlambat dan tidak mengikuti acara pembukaan tersebut. Di perjalanan, Ia pun bertemu dengan mahasiswa yang tersesat lainnya dari fakultas yang sama, Yanagisawa Matsuo. Mereka pun langsung akrab dan berteman. Di perjalanan kembali ke fakultas, tiba-tiba di depan mereka
muncul seorang gadis cantik yang membawa karangan bunga mawar. Gadis
itu kemudian memukul wajah Mitsuo dengan karangan mawar tersebut dan
menyerahkannya kepadanya. "Omedetoo" hanya itu yang diucapkan olehnya,
dan kemudian meninggalkan mereka. Wanita sempurna yang penuh gaya yang telah memukul Mitsuo ternyata adalah teman masa kecilnya,
Kaga Kouko. Saat masih kecil mereka telah berjanji untuk menikah suatu
hari nanti, dan memenuhi janji mereka. Karena ingin melarikan diri
darinya, Mitsuo pergi diam-diam dan mengambil ujian untuk kuliah di
universitas swasta yang terkenal, tapi sekarang dia muncul di ruang
orientasi mahasiswa baru. Dia juga telah mengambil ujian masuk fakultas
hukum. Karens kejadian yang terjadi sebelumnya Banri mulai menyukai Kouko. Apakah hati Kouko akan berpindah ke Banri ? Ataukah tetap pada Mitsuo ??. Tontonlah anime ini karena yang pasti rahasia yang akan terungkap di episode-episode berikutnya akan membuat kalian : senyum-senyum sendiri, tertawa, bahkan menangis ....... (y)
Kamis, 17 April 2014
Senin, 14 April 2014
Sinopsis Free! Iwatobi Swim Club
Nanase Haruka sangat menyukai air dan Haruka juga sangat suka berenang dengan gaya Bebas (Free). Haruka mengikuti sebuah klub renang pada waktu iamasih kecil dan berteman dengan 3 orang, yaitu : Tachibana Makoto, Hazuki Nagisa, dan Matsuoka Rin. Mereka semua memiliki nama perempuan . Karena itu mereka sering dikira perempuan.
Sebelum mereka mengikuti lomba, Rin berkata kepada Haruka, Makoto, dan Nagisa, bahwa ia akan pergi ke luar negeri untuk mempelajar lebih banyak tentang renang dan untuk mewujudkan cita-citanya. Rin pun meninggalkan Jepang dan pergi ke luar negeri.
Setelah Haruka dan yang lainnya berada di SMA, mereka bertemu kembali dengan Rin tapi pada saat mereka bertemu, Rin langsung menantang Haruka untuk bertanding. Lalu, Haruka, Makoto dan Nagisa pun membuat Club renang di SMA mereka untuk mengikuti pertandingan. Mereka pun merekrut seseorang yang bernama Ryugazaki Rei untuk bergabung dengan Club mereka agar bisa bertanding dan mengalahkan Rin. Apakah yang akan terjadi selanjutnya? apakah Rin yang akan menang ataukah Haruka? Nonton aja anime ini !!!!
Setelah Haruka dan yang lainnya berada di SMA, mereka bertemu kembali dengan Rin tapi pada saat mereka bertemu, Rin langsung menantang Haruka untuk bertanding. Lalu, Haruka, Makoto dan Nagisa pun membuat Club renang di SMA mereka untuk mengikuti pertandingan. Mereka pun merekrut seseorang yang bernama Ryugazaki Rei untuk bergabung dengan Club mereka agar bisa bertanding dan mengalahkan Rin. Apakah yang akan terjadi selanjutnya? apakah Rin yang akan menang ataukah Haruka? Nonton aja anime ini !!!!
Selasa, 01 April 2014
FanFiction Naruto - When I Meet You, I Already Falling in Love
Di
salah satu kota kecil yang berada di Jepang, hiduplah seorang gadis yang
bernama Hyuuga Hinata. Hinata adalah anak orang terkaya di kota kecil tersebut.
Tapi, biarpun dia adalah anak orang kaya namun dia tetap rendah hati dan tidak
sombong atas kekayaannya. Suatu hari, Hinata berencana untuk berjalan-jalan di
Akihabara (Akihabara adalah pusat kota jepang).
Dia pun meminta ayahnya untuk mengantarnya ke sana, tapi ayahnya terlalu
sibuk sehingga ayahnya menyuruh sopir untuk mengantar Hinata ke sana. Hinata
terlihat sangat sedih karena sejak kecil ia tidak terlalu dekat dengan ayahnya
maupun anggota keluarga lainnya karena mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan
masing-masing. Akhirnya, Hinata pergi ke Akihabara di antar oleh sopirnya.
Sesampainya
disana, Hinata terkejut melihat barang-barang yang berada di sana dan berapa
banyaknya orang yang berada disana.
“wahh, jadi ini yang namanya
Akihabara !!” kata Hinata.
Ini
pertama kalinya Hinata pergi ke Akihabara. Saat berada di sana Hinata
terkagum-kagum melihat keramaian Akihabara, karena begitu senangnya, Hinata
tidak sadar bahwa ia sudah terpisah dengan sopirnya. Dengan gelisah Hinata
terus mencari-cari sopirnya, tapi tidak ketemu juga. Melihat keadaan hinata yanng seperti itu
beberapa preman datang dan menghampiri Hinata dan berkata
“hai gadis yang disana,
apakah kau sendirian? Maukah kau menemani kami?”
Hinatapun
menjawab dengan penuh ketakutan “tidak,
a-aku ti-tidak sendirian kok, aku bersama dengan sopir pribadiku”,
“terus di mana sopir
pribadimu itu hahh?” tanya
preman.
“aku se-sedang mencarinya
sekarang”
“wahh, bagaimana kalau kami
bantu? Ayo ikut kami!!!
(menarik tangan hinata dengan kasar).
Pada
saat itu pikiran Hinata pun menjadi kosong dan dia pun tidak tahu akan
melakukan apa. Tapi, tiba-tiba seorang pria tampan datang dan menarik tangan
preman itu dan berkata kepadanya
“hey, jika kau laki-laki sejati jangan kasar
kepada perempuan,” kata laki-laki itu kepada para preman.
“apa kau tidak apa-apa nona?” tanya laki-laki itu kepada Hinata.
“a-aku tidak apa-apa” jawab Hinata.
Karena
Pria itu Hinata pun tertolong. Hinata ingin berterimakasih kepadanya tapi dia
tidak tahu mau mengatakan apa. Hinata pun terdiam sejenah dan akhirnya dia
berkata
“te-terimakasih telah me-menyelamatkanku”,
“sama-sama” jawab pria itu.
Saat
itu Hinata merasakan perasaan yang aneh, dia pun bertanya-tanya dalam hatinya “perasaan apakah
yang kurasakan ini? Apakah ini??” karena perasaan yang aneh itu Hinata
pun tiba tiba bertanya kepada pria tersebut
“ mmmm, bisakah kamu
memberitahukan namamu kepadaku?”
“ohh iyaa, aku lupa
memperkenalkan diriku, namaku Uzumaki Naruto kau bisa memanggilku Naruto.
Namamu siapa ?” tanya
Naruto.
“ohh, namaku Hyuuga Hinata,
kau juga bisa memanggilku Hinata, senang bertemu denganmu”
“senang bertemu denganmu
juga. Baiklah kalau begitu aku pergi dulu yaa. Semoga kita bertemu lagi”
“iya, semoga kita bertemu
lagi” kata Hinata.
Setelah
Naruto pergi Hinata pun menemukan sopirnya dan pulang ke rumah. Setiap harinya
Hinata teringat terus akan Naruto pada waktu Makan, belajar, tidur bahkan waktu
bangun tidur pun dia terus membayangkan wajah Naruto. Kakak Hinata menyadari
kelakuan Hinata yang makin lama makin aneh, kakaknya pun bertanya :
“Hinata, memangnya apa yang sedang kamu
pikirkan? setiap hari kamu terus menerus melamun. Apakah kau sedang jatuh
cinta?”,
“ja-jatuh cinta? Apa? Apa
kakak bercanda? Aku nggak lagi jatuh cinta kok!” bantah Hinata.
Dua
minggu kemudian, Hinata kembali berkunjung ke Akihabara dengan harapan bisa
bertemu kembali dengan Naruto. Ternyata harapan Hinata terwujud, dia bertemu
dengan Naruto di salah satu cafe yang berada disana. Naruto pun langsung
menyapa Hinata dengan senyuman.
“yoo, kamu Hinata kan gadis
yang waktu itu?!, kita kembali bertemu yaaa!” sapah Naruto.
“kamu masih mengingatku?” tanya Hinata.
“tentu saja! bagaimana bisa
wajah se-cantik ini bisa kulupakan?”
jawab Naruto.
Mendengar
itu, wajah Hinata langsung berubah menjadi merah karena malunya. Naruto pun
tersenyum melihat kelakuan Hinata yang imut menurutnya imut itu.
Naruto
pun berkata kepada Hinata “mumpung kamu
sudah di sini, kita jalan-jalan yukk!”
Hinata
pun menjawab dengan penuh semangat “baiklah”.
Merekapun
berjalan menyusuri pertokoan yang berada di Akihabara. Mereka tertawa bersama,
tersenyum bersama, dan bahkan mereka pergi makan siang bersama. Hari pun mulai
berlalu, bulan pun mulai menampakkkan dirinya. Hinata pun menjadi sedih karena
dia tahu jika hari mulai gelap sopirnya akan mulai mencarinya. Dengan setengah
hati Hinata pun berkata kepada kepada Naruto bahwa dia akan segera pulang
karena takut orang tuanya akan memarahinya. Karena mendengar itu Naruto pun
menawarkan Hinata untuk diantarkan pulang, tapi Hinata tidak mau di antar
karena Hinata tidak ingin Naruto mengetahui bahwa ternyata Hinata itu orang kaya
dan menjauhinya karena itu. Tiba-tiba HP Hinata berdering, seketika itu juga Hinata
langsung pulang kerumahnya dan meninggalkan Naruto.
Sesampainya
dirumah, Hinata disambut pelayan-pelayannya dan pelayannya langsung
memberikannya baju ganti yaitu Yukata yang sangat indah. Hinata menjadi bingung
dan bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi ? kenapa aku harus mengenakan
yukata ini?, lalu kakak Hinata masuk ke kamarnya dan berkata dengan raut
wajah yang setengah sedih.
“Hinata pakailah yukata itu”,
“Tapi, kenapa?” tanya Hinata.
Kakaknya
pun menjawab “Ibu dan ayah ingin menjod-“
“Hinata~”
teriak
kedua orangtuanya memanggilnya. Hinata pun segera keluar dari kamarnya
meninggalkan kakaknya yang belum sempat menjawab pertanyaannya itu. Setibanya
Hinata di ruang tamu, disitu terdapat seorang pria yang tidak dikenal Hinata.
Kedua orangtua Hinatapun berkata
“Hinata pria ini bernama Kiba, dia datang
kesini untuk melamarmu. Ibu dan ayah telah menyetujui lamarannya itu, jadi,
sekarang Kiba dan kamu bertunangan”.
Hinata
kaget mendengar perkataan kedua orangtuannya itu. Hinatapun berkata :
“Tapi, ibu-ayah, aku tidak
mencintainya, bahkan aku belum mengenalnya. Aku ingin bertunangan dengan orang
yang kucintai ibu, ayah,”
“tidak Hinata, kamu harus
mendengar perkataan orangtuamu jika tidak kau diusir dari rumah ini!” jawab ayahnya dengan amarah yang membara.
“baiklah jika itu maunya ayah, lebih baik aku
keluar dari rumah ini daripada menikah dengan orang yang tidak aku cintai”.
Setelah
berkata seperti itu kepada ayahnya, Hinatapun langsung mengganti pakaiannya dan
keluar dari rumah tanpa membawa apapun. Gelap pun mulai hilang, dingin angin
luar merasuki tubuh Hinata yang bahkan tidak menggunakan mantel. Tiba-tiba kepala
hinata menjadi sakit dan pandangan matanya menjadi kabur. Beberepa saat
kemudian Hinata terbangun di pangkuan seorang pria. Ketika Hinata menyadari
akan hal itu dia langsung terbangun. Ternyata pria tersebut adalah Naruto yang
kebetulan lewat dan mengangkat Hinata yang pingsan ke pangkuannya untuk
menghangatkannya.
“Kenapa kamu ada di sini?” tanya Hinata,
“mestinya itu adalah
perkataanku! Sedang apa kamu pagi-pagi begini berada di luar? Dan tidak
menggunakan mantel pula! Kamu ingin mati apa ?” bentak Naruto dengan raut wajah yang
sangat khawatir.
Dengan
mata berlinang air mata, Hinata menjawab pertanyaan tersebut.
“aku diusir dari rumah” kata Hinata.
“kenapa kamu di usir dari rumah?” tanya Naruto,
“aku diusir karena aku disuruh memilih, jika
aku ingin tinggal, aku harus bertungangan dengan pria itu. Jika aku tidak ingin
bertunangan dengan pria itu aku keluar dari rumah. Ayahku mungkin ingin
menjodohkanku agar ayah bisa berinvenstasi dengan perusahaan pria itu dengan
mudah, dan karena aku tidak ingin dijodohkan jadi aku memilih untuk diusir
keluar dari rumah” jawab Hinata.
“ohhh, jadi begitu!” balas Naruto.
Setelah
mendengar penjelasan Hinata, Naruto berusaha untuk menghiburnya.
“yosshaa, karna sekarang kamu
tidak tahu mau kemana! Bagaimana kalau ke tempatku saja? Tanya Naruto.
“apakah
boleh?”
“tentu
saja”.
Mereka pun berjalan bersama menuju rumah
Naruto. Sesampainya di rumah Naruto, tiba-tiba Hinata kembali pingsan. Ternyata
Hinata terkena deman, deman yang sangat tinggi sehingga ia terlihat seperti
orang yang sakit parah. Seketika itu juga Naruto menjadi panik dan tidak tahu
harus melakukan apa. Karena kepanikannya itu, dia langsung menelepon temannya
yang bernama Sakura yang belajar tentang pengobatan
“Halo? Sakura, bagaimana cara
menurunkan panas orang yang sedang demam? Tanya naruto langsung pada intinya.
“hah? Kenapa pagi-pagi begini
kamu meneleponku hanya untuk bertanya itu? Aku sibuk tahu!” jawab Sakura.
“Sakura cepatlah katakan padaku caranya, ini
keadaan darurat” kata Naruto.
“baiklah jika ini keadaan
darurat. Naruto dengar baik-baik yang akan kukatakan dan lakukan dengan benar” kata Sakura.
Sakura
pun menjelaskan kepada Naruto apa yang harus ia lakukan dan alat-alat apa saja
yang akan dipakai. Beberapa jam kemudian Hinata terbangun dan melihat Naruto
sedang tertidur di kursi di samping tempat tidur sambil menunggu Hinata untuk
tebangun. Karena tidak ingin membangunkan Naruto dari tidurnya, Hinata pergi
keluar diam-diam untuk mengambil udara segar. Setelah Hinata keluar, Naruto pun
terbangun dan kaget melihat Hinata sudah tidak berada di kamar. Naruto langsung
berlari keluar rumah untuk mencari Hinata, padahal Hinata hanya keluar untuk
mencari udara segar. Ketika Naruto bertemu dengan Hinata, dia langsung berlari
ke arahnya dan memeluknya.
Hinatapun
berkata “Na-Naruto, kamu kenapa?”
“Kamu tidak apa-apa? apakkah
sudah tidak sakit lagi?
Tanya Naruto khawatir.
“aku tidak apa-apa kok, tenang
saja” jawab Hinata sambil
membalas pelukan Naruto.
Mendengar
bahwa Hinata baik-baik saja Naruto pun lega. Naruto pun mengajak Hinata kembali
masuk karena keadaan Hinata belum pulih sepenuhnya. Dua hari pun berlalu selama
Hinata tinggal di rumah Naruto. Entah kenapa sejak bangun di pagi hari Hinata
memiliki perasaan buruk bahwa sore nanti akan terjadi kejadian yang tidak
mengenakkan. Hinata pun berkata dalam hatinya kenapa dengan perasaan ini? Pertanda
apakah ini? Dan juga kenapa ayah dan ibu tidak mencariku selama dua hari ini?
Apakah mereka tidak menyayangiku?. Melihat kelakuan Hinata yang menjadi
aneh Naruto bertanya kepada Hinata
“kamu kenapa? Apa ada yang
salah?” tanya Naruto,
“nggak, aku nggak apa-apa
kok, kamu nggak usah khawatir mending kamu pergi ke luar untuk membeli makanan
kita untuk nanti malam”
kata Hinata,
“baiklah, aku pergi dulu
yahh” jawab Naruto.
Sore
hari pun datang, Hinata semakin takut karena di rumah tidak ada siapa-siapa
karena Naruto belum juga kembali dari supermarket. Karena lelah menunggu
Hinatapun tertidur. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan rumah Naruto dan
mengetuk pintu rumah Naruto. Mendengar pintu rumah diketuk, Hinata pun bangun
dan membukakan pintu tersebut karena Hinata mengira bahwa itu Naruto yang
kembali dari supermarket. Dan ternyata, itu adalah ayah, ibu dan kakak-nya yang
ingin membawanya pulang ke rumah.
“ayo Hinata kamu pulang
sekarang!” paksa ayahnya sambil menarik lengannya.
“aku tidak mau pulang, apa
lagi kalau harus dijodohkan dengan pria yang bahkan tidak kukenal” kata
Hinata.
“tidak, pokoknya kamu harus
pulang sekarang” paksa ayahnya.
Ayahnya
pun menyeret Hinata masuk ke mobil. Karena tidak mau masuk ke dalam mobil,
Hinata pun memanggil nama Naruto dan meminta tolong.
“ NARUTOOO, tolong akuu !!!!” teriak Hinata kencang.
Naruto
yang sudah berada di dekat rumah mendengar suara Hinata minta tolong langsung
meninggalkan barang bawaannya dan berlari menujuh ke arah Hinata dan berkata :
“lepakan Hinata!”
“kau jangan ikut campur ini
urusan keluarga, orang luar tidak ada hubungannya dengan ini” bantah
ayah Hinata.
“ini bukan tentang ada
hubungannya atau tidak ada hubungannya, ini tentang perasaan anak anda. Anda
tidak bisa memaksakan kehendak anda kepada anak anda. Apalagi dia ini anak
perempuan, tidak bisakah perlakuan anda kepadanya diperlembut sedikit ?!” kata Naruto tegas.
“diam kau, kalau aku bilang
kau tidak ada hubungannya maka kau jangan ikut campur urusan ini. Ini adalah
masalah keluargaku jadi, orang luar diam saja! Ayah Hinata mempertegas perkataannya yang
sebelumnya.
Karena
kesal mendengar perkataan ayah Hinata kepada Naruto bahwa ia tidak memiliki
hubungan apapun dengan kejadian itu, Naruto pun berteriak dengan suara kencang :
“tentu ada hubungannya
denganku, karena selama ini aku-a-aku-AKU MENCINTAI HINATAAA!!!, jadi, sudah
pasti ada hubungannya”.
Mendengar
itu Hinata kaget dan bertanya kepada Naruto untuk memastikan jika perkataan
Naruto yang tadi itu benar atau hanya omong kosong belaka.
“apakah itu benar bahwa kau
mencintaiku, Naruto?”
tanya Hinata.
“itu benar aku menyukaimu
dari dulu, saat pertama kali aku melihatmu waktu kira-kira sebulan yang lalu
aku langsung jatuh cinta padamu, itu adalah Cinta pada pandangan pertama.” Kata Naruto.
“jadi kau pernah melihatku
sebelum kita berdua bertemu?”
tanya Hinata,
“iya, aku melihatmu duduk di
teras rumahmu, semenjak waktu itu aku selalu melihatmu berada di situ, saat
itulah aku langsung jatuh cinta padamu, jadi tolong ayah dan ibu Hinata tolong
restuilah hubunganku dengan Hinata jangan biarkan dia menikah dengan orang yang
bahkan tidak dikenalnya, tolonglah”
Naruto bermohon kepada kedua orangtua Hinata.
“iya, itu benar ibu, ayah,
Hinata berhak memilih cintanya sendiri!” bela kakak Hinata mendukung perkataan Naruto.
Hinata
pun ikut bermohon kepada kedua orang tuanya “ayah, ibu, tolonglah aku ingin bersama orang yang aku cintai dan
mencintaiku” kata Hinata.
Melihat
kedua anaknya bermohon tergeraklah hati kedua orang tua itu dan merekapun
berkata :
“baiklah, kalian akan kami
restui tapi, Naruto, kamu harus berjanji satu hal pada ku!” kata ibu Hinata,
”apa itu, ?”, tanya Naruto
“berjanjilah bahwa kau akan
membahagiakan Hinata dan jangan biarkan dia mengeluarkan setetes air matapun
untukmu jika kau melakukan sesuatu hal yang buruk!” tegas ibu Hinata.
“baiklah aku berjanji!” jawab Naruto.
“aku serahkan anakku ini
padamu yahh, Naruto,!!” kata ayah Hinata.
Setelah
itu orang tua dan kakak Hinata pun kembali ke rumah. Naruto pun berkata sekali
lagi kepada Hinata :
“HINATA, AKU MENCINTAIMU,
MAUKAH KAU MENJADI PACARKU?”
tanya Naruto.
Dengan
air mata kebahagiaan yang mengalir, Hinata berkata :
“IYA, AKU MAU. Karna aku juga
MENCINTAIMU, NARUTO”.
Mereka
pun hidup bahagia selamanya.
Setelah
kejadian itu, kedua orangtua Hinata meminta maaf kepada orangtua Kiba karena
pertunangan Kiba dan Hinata dibatalkan. Dan karena itu juga hubungan Hinata
dengan orangtuanya menjadi lebih dekat dan saling mengisi kekosongan pada waktu
luang mereka.
‘The End’
Maaf jika ceritanya dan penulisan
kata/kalimatnya tidak jelas. Maklum, ini FanFic pertama saya !!!
By : Desinta G.Wawointana
Inspirated from : Naruto Shippuudent
Senin, 31 Maret 2014
FanFiction Naruto - Suppose, I Can Return Time Again
Hari
ini adalah hari pertama Sakura masuk sekolah baru, setelah 4 tahun tidak di
Jepang. Langkah pertamanya disekolah baru membawa hawa pengharapan yang tinggi
dan kuat. Dia percaya bahwa dia bisa melakukannya meski sudah 4 tahun tidak
menggunakan bahasa Jepang, dan menulis tulisan hiragana, katakana, maupun
kanji.
“sudah sangat
lama setelah aku pergi dari Jepang, dan terpisah dari sahabat-sahabat
dan teman-teman SMP ku.” Ceramah Sakura pagi-pagi dalam hati.
“yosh!
Hari ini aku harus tetap tampil percaya diri seperti dulu!” kata Sakura.
Sakura
melangkah menuju kelas barunya. Ia disapa hangat wali kelas barunya, dan
teman-teman barunya. Namun, ada beberapa murid yang sangat dia kenali. Apalagi
jika itu seorang laki-laki yang spesial baginya, pasti akan selalu ada dalam
ingatan Sakura.
Tak
disangka dia mengenal salah satu cowok dalam kelasnya. Sasuke namanya. Hubungan
Sakura dan Sasuke adalah mereka teman masa kecil yang sangat akrab,
sampai-sampai terpisah jauh karena tugas orang tua. Rupanya, Sasuke juga sangat
mengenal gadis berambut merah mudah itu.
“mana mungkin.......!” kata Sakura dalam hati bercampur perasaan
malu, tegang, agak panik, dan senang.
“kita bertemu lagi ?” ucap Sasuke dalam
hati.
Sakura
duduk dipojok paling belakang bagian kanan dari depan papan tulis. Tanpa
disadarinya orang yang didepannya adalah salah satu sahabatnya. Hinata. Dia
adalah sahabat Sakura sejak kelas 3 SD. Namun karena sifat pemalu tingkat dewa Hinata, Hinata tidak menyapa, ataupun
mengatakan sepucuk kata saja kepada Sakura. Dia hanya memberikan senyuman
tipis.
“bagaimana
kabarmu ? apa kau masih seperti dulu?” tanya Sakura kepada Sasuke yang duduk
disamping kanan tempat duduknya.
“hm..”
jawab Sasuke
“aku
tidak menyangka kita bisa bertemu disekolah ini, dan bisa menjadi teman
sekelas.” Kata Sakura, Disusul dengan senyumannya.
Sasuke
hanya menatapnya datar no respond. Perasaan Sakura, ada yang berbeda dengan
Sasuke. Sasuke yang dulunya agak cerewet, sekarang menjadi aneh dan misterius.
Sakura langsung berhenti memberikan pertanyaan-pernyataan, kata-kata, ungkapan
atau apapun pada Sasuke.
Dulunya
Sasuke pernah menembak Sakura, namun Sakura menolak dengan alasan masih belum
cukup umur. Sehari kemudian Sakura langsung pergi ke Amerika tanpa memberitahu
keluarga Sasuke. Dulunya, rasa suka Sasuke pada Sakura sangatlah besar, dan
tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mengingat hal itu, Sakura berpikir
bahwa ia bersalah karena tidak memberi tahu Sasuke bahwa dia akan ke Amerika.
Mungkin itulah yang membuat Sasuke menjadi aneh begini.
Bel
istirahat berbunyi. Sakura sebagai murid baru tentunya cukup populer, apa lagi
ketika mereka tahu bahwa sakura terlahir dikeluarga Haruno. Yaitu keluarga yang
terkenal kaya. Dalam sehari Sakura bisa dekat dengan 5 teman sekelasnya.
Tak
sengaja saat dia sedang makan bersama teman-teman barunya itu, dia melihat
Sasuke yang duduk bersama Hinata.
“perasaan apa ini ?!!... rasanya aneh sekalih
!” tanya Sakura dalam hati
“ada
apa Sakura? Kenapa kau terdiam?” tanya salah satu teman Sakura.
“tidak..
tidak ada apa-apa..” jawab Sakura terbata-bata.
Teman
–teman Sakura yang merasa aneh dengan tingkah laku Sakura yang tiba-tiba
berubah menjadi aneh, berusaha untuk menghiburnya, untuk membuatnya tersenyum seperti
menit sebelumnya. Segala cara mereka lakukan.. namun..
“kenapa aku tidak bisa tersenyum seperti
sebelumnya?, apa maksudnya ini semua ?!! “ tanya Sakura dlm hati.
Tiba-tiba
ia melihat Sasuke dan Hinata pergi meninggalkan kantin. Perasaannya semakin
memburuk!.
Bel
istirahat berakhir pun berbunyi. Mereka kembali kekelasnya masing-masing. Sakura
berpikir .. “oh iya, aku baru ingat kalau
Hinata punya penyakit. Dia butuh perhatian khusus dari seseorang yang sudah
dekat dengannya. Mungkin orang itu Sasuke.. setahuku Sasuke dekat dengan Hinata
saat kelas 5 SD. Ah! Mungkin begitu!” . pelajaranpun berlangsung. Sampai
jam pulang sekolah berbunyi.
Sakura
dijemput oleh mobil pribadinya. Di timing yang sama, ia melihat Sasuke.
“Sasuke!..
ayo kita pulang bersama!! Arah rumah kitakan sama. Kita juga mo naik mobil,
pasti ngak akan capekkan..” panggil Sakura sambil memberi tawaran pada Sasuke.
“maaf,
aku ada urusan yang lebih penting” balas Sasuke.
“oklah
kalau begitu!.. sampai jumpa besok!” teriak Sakura sambil tesenyum lebar.
Keesokan
harinya, saat pulang sekolah. Sakura kembali melakukan hal yang sama seperti
kemarin. Ia menawarkan Sasuke untuk pulang bersamanya. Hal itu terjadi selama 4
hari. Dihari kelima, Sakura penasaran kenapa Sasuke tidak pernah mau menerima
tawaran Sakura. Akhirnya ia memutuskan untuk mengintip kemana Sasuke pergi. Ia
merasa heran, karena Sasuke pergi kearah yang berlawanan dari arah rumahnya.
Tepat di toko buku, ia melihat Hinata, Sasuke pergi mendekati Hinata dan mereka
pun pergi. Ternyata kesibukan Sasuke itu adalah untuk mengantar Hinata pulang. Bisa
dibilang Sakura cemburu akan hal itu.
Keesokan
paginya, Sakura diantar kesekolah oleh ayah dan ibunya, sambil memberi pesan
padanya bahwa hari ini dan besok ayah dan ibu tidak akan ada dirumah, karena
melakukan tugas-tugas dan pekerjaan. Sakura berpikir bahwa ia harus melakukan
pekerjaan ibunya dirumah.
Saat
dia pergi kekelas, ia melihat Sasuke yang bersandar disamping jendela kelas
menghadap keluar dengan posisi tubuh menghadap pintu masuk kelas.
“oh,
Sakura’ kata Sasuke
“ohayou!
Sasuke!” sapa Sakura
Sasuke
hanya membalas dengan senyuman tipis. Saat Sakura meletakan tasnya dimejanya,
Sasuke menghampirinya dan berkata:
“kau
masih ingatkan, beberapa tahun yang lalu?” tanya Sasuke
“tentang
apa?” tanya Sakura penasaran
“kalau
begitu... to the point saja yah..” balas Sasuke
Sasuke
menarik tangan Sakura dan mendorongnya mendekati dinding. (seharusnya kau tahu
posisi mereka sekarang).
“
!!? ada apa ini?“ panik Sakura
“kau
mau menjadi pacarku? “ tanya Sasuke, menembak Sakura “tidak ada alasan belum
cukup umur lagi yang ingin kudengar” lanjut Sasuke .
Wajah
Sakura memerah, dan berpikir bahwa.. “ini
yah yang dimaksud sasuke tentang beberapa tahun yang lalu .... “ ucap
Sakura dalam hati.
“kuberi
kau 10 detik untuk menjawab.. 1.........2..........3............4............5............6...........7.......del-“
“BAIK!,
aku mau!” kata Sakura memotong hitungan Sasuke.
Sasuke
membalas dengan senyuman indah yang belum pernah dilihat Sakura, dan pergi
keluar kelas.
Dalam
hati Sakura bertanya.. “...
ini.......nyata ?? “ . ini hari yang sangat menyenangkan, penuh sejarah,
memeriahkan, berbunga-bunga, dan very very fuuny untuk Sakura.
Keesokan
harinya, saat disekolah Sasuke meminta Sakura mambawakannya bekal. Karena
Sakura tahu bahwa hubungan mereka harus lebih diperdekat, sakura meng-iakan hal
itu.
Saat
pulang sekolah, Sakura menerima telepon bahwa ibu dan ayahnya belum bisa pulang
sampai tiga hari berikutnya. Sakura cukup kecewa akan hal itu, namun tetap
harus menerimanya.
Hari
berikutnya, disekolah. Sakura membawakan apa yang diminta Sasuke. Sasuke mengajak Sakura keatap
sekolah untuk makan berdua. Hal itu mereka lakukan untuk beberapa hari.
Sampai-sampai Sakura sangat ingin berjalan berdua bersama Sasuke. Namun, dihari
berikutnya Sasuke menolak bekal bawaan Sakura. Sakura menganggap hal itu biasa
karena dia pikir Sasuke sudah bosan dengan makanan yang sering dihidangkannya. Dia
mencoba mengganti hidangan, namun tetap ditolak.
Saat
dirumah tiba-tiba kepala Sakura sakit, dan jatuh didapur saat sedang memasak.
Ayah dan ibunya langsung membawanya kerumah sakit, dan langsung diperiksa.
Syukurlah Sakura tidak ditahan dirumah sakit, namun ada hal yang sangat
menyedihkan ketika pulang dari rumah sakit.
Disekolah,
Tiga hari terakhir ini, Sasuke menolak bekal tawaran Sakura. Hal itu membuat
hati Sakura kecewa. Dan entah kenapa dia sering melihat akhir-akhir ini Sasuke
sering bersama Hinata.
Beberapa
hari selanjutnya Sakura berusaha untuk mengajak Sasuke bicara. Ia mencobannya
selama 21 hari lamanya . (waw! Lama
yah..) dihari selanjutnya Sakura pergi jalan-jalan ketaman sekolah. Tiba-tiba
Sasuke lewat. Rasa kesedihan, dan kekecewaan Sakura yang tak tertahankan
membuatnya memanggil nama Sasuke dengan kasar. Sasuke yang tadinya haya ingin
lewat, berbalik menghampiri Sakura.
“ada
apa?” tanya Sasuke.
“kenapa
akhir-akhir ini kau cuek sekali padaku? Apa aku ada salah? Atau aku belum bisa
mengganggumu?” tanya Sakura seperti hampir menangis
“memangnya
itu penting untukmu? “ tanya balik Sasuke
“YA!
Itu penting” bentak Sakura “tolong jelaskan semua ini Sasuke!”
“aku
harus menjaga Hinata agar tetap hidup!” balas tajam Sasuke
“aku
tahu Hinata memang punya enyakit tapi kit-“
“APA
KAU TIDAK TAHU PENYAKIT YANG DIALAMI HINATA!? Blakangan ini dia semakin parah!!
Dia harus lebih butuh perhatian khusus! dibandingkanMU!! “ balas Sasuke sambil
memotong pembicaraan Sakura.
Debatpun
terjadi.
(sakura)
“apa kau tahu, selama ini aku menahan rasa sakit. Aku ingin menghabiskan
waktuku denganmu meski hanya sehari saja! Sudah sebulan kita pacaran tapi tidak
pernah kita jalan berdua!, aku-“
(sasuke)
“apa kau lebih mementingkan dirimu sendiri dibandingkan SAHABATmu !? apakah aku
harus memberikan perhatian lebih kusus padamu dibandingkan Hinata yang sudah
stengah hidup stengah mati !? apakah kau setia pada Sahabatmu ?! itukah yang
kau namakan teman!? Jadi se-“
(sakura)
“BUKAN BEGITU!! Aku tahu Hinata punya penyakit yang sangat keras dan sangat
lama untuk disembuhkan. tapi kau tahu hubungan kita kan !? seharusnya kau
memberikan beberapa perhatian padaku meski hanya 5%, jangan kau tinggalkan aku
seperti ini. Ak-“
(sasuke)
“ memangnya apa yang sudah kau lakukan untukku !? HAH!!? Kau hanya menambah
BEBAN! Bagiku!!!!!” bentak Sasuke
(sakura)
“kau tahu, aku telah memberimu bekal selama beberapa hari, aku juga sering mengajarkan
pelajaran matematika padamu!, karena kau sibuk mengurus Hinata, kau memberiku
tugas-tugasmu untuk aku kerjakan!!, aku tidak lagi ada didekatmu selama
beberapa hari! Jadi kau bebas melakukan apapun, aku berusaha mengajakmu
berjalan berdua denganku meski hanya sehari!”
Terlihat
Sasuke mulai pergi menjauh dari Sakura
“KAU
JUGA TIDAK PERNAH BERKATA ‘AKU MENCINTAIMU” PADA KU! BAHKAN SAAT KAU MENEMBAKKU
KATA SUKAPUN TIDAK KELUAR DARI MULUTMU!”
teriak Sakura
Sasuke
tetap bertingkah cuek .
“kau
tahu, sebenarnya ada orang yang perlu diberikan perhatian lebih khusus dari
Hinata. Dan dia ada didekatmu” nada bicara Sakura menurun.. dan pergi kearah berlawanan dengan Sasuke. Dan tiba-tiba .. ‘Brukk!..’
Secepat
kilat badan Sasuke berbalik dan melihat apa yang terjadi. Sakura yang tiba-tiba
roboh membuat perhatian orang-orang sekitar panik namun tidak mengundang mereka
untuk mendekati tempat itu. Sasuke berlari mendekati Sakura.
“orang
yang kusebut tadi adalah.. aku” sambil tersenyum tipis.
Sasuke
memeluk Sakura di pangkuannya dan bertanya-tanya
“memangnya
apa yang sebenarnya terjadi padamu Sakura !? ayo cepat jelaskan ini !? “ tanya
Sasuke dengan nada panik. Sakura tidak bisa menjawab pertanyaan Sasuke karena
dalam keadaan pingsan.
Secepatnya
Sasuke melaporkan hal itu pada petugas UKS dan kemudian langsung dibawa kerumah
sakit. Sasuke menghubungi orang tua Sakura, dan menjelaskan pada mereka apa
yang terjadi.
Dokter
dari ruangan Sakura pun keluar.
“apa
yang yang terjadi! Bagaimana keadaan Sakura saat ini ?!” tanya Sasuke super
duper panik. Dokter pun menjelaskna penyakit apa yang dialami Sakura. Ternyata
penyakit itu sudah ada dalam tubuh Sakura selama 7 tahun. Dengan kata lain
Sakura lebih dulu memiliki penyakit dibanding Hinata, dan ditambah lagi
penyakit Sakura tidak bisa disembuhkan lagi karena terlambat diketahui. Berbeda
dengan Hinata yang sudah diketahui sejak berumur 8 tahun. Jadi, bisa
disimpulkan kalau umur Sakura tidak panjang lagi.
Sasuke
bergegas masuk ruang pemeriksaan. Ditempat itu terdapat seorang gadis berambut
merah muda yang terbaring dikasur rumah sakit tak berdaya, dengan segala
selang, alat bantu kesehatan, dan sebagainya mulai dari kepala, leher, tangan
kiri dan kanannya. Sasuke memegang
tangan kiri sakura sambil berkata
“maaf,
aku tidak memperhatikanmu selama ini. Aku terlalu mementingkan Hinata
dibandingkan orang yang sangat spesial bagi hidupku. Orang yang sudah kusukai
sejak masih kecil. Orang yang adalah teman masa laluku. Orang yang selalu ada
dihatiku. Orang yang selalu kucintai”sambil meneteskan air mata
Sakura
mendengar kata terakhir Sasuke.
“aku
sangat senang........mendengar kata itu keluar dari mutmu. Sudah lama sekali
aku ingin mendengarnya. Dan aku tahu... hari ini akan datang” kata Sakura
dengan volume suara yang sangat kecil.
“Sakura
!, Sakura ! kita tidak akan berpisahkan! Ia kan??? Kau harus berjanji padaku !
aku juga minta maaf sudah meninggalkanmu selama ini! Tak apa jika kau tidak
memaafkanku. Asalkan aku sudah mencoba untuk minta maaf.” Kata Sasuke.
Tangan
kanan Sakura berusaha menggapai pipi Sasuke. Dengan tubuh yang sangat lemah dan
tak berdaya ia berusaha untuk melakukannya, dan itu tidak sia-sia.
“aku
tahu suatu hari kau akan minta maaf padaku. Dan aku tahu itu hari ini. Aku
sudah mempersiapkan jawabannya sejak lama. Aku selalu memaafkanmu.” Sakura .
Orang
tua Sakura menyusul masuk ruangan. dan memeluk anak mereka satu-satunya, yang
terbaring tak perdaya.
Cukup
lama orang tua Sakura melakukan hal itu. Kemudian orang tua Sakura memberi
kesempatan pada Sasuke .
“kami
tahu hubungan kalian selama ini. Maaf tidak memberi tahu penyakit Sakura
sebenarnya. Maaf juga tidak memberitahu keluarga kalian bahwa dihari itu kami
akan pergi ke Amerika. Mungkin ini yang terakhir kalinya kau bisa melihatnya .
jangan sia-siakan waktu yang tersisa.” Ucap ayah bergantian ibu Sakura.
(sasuke)
“tapi, orang tua lebih penting dibanding-“
“kami
tahu hari ini akan datang. Jadi kami sudah bisa menghadapi semua ini. Tenang
saja, kita pasti bertemu lagi. Ia kan Sakura?” kata ibunya lembut. Entah mengapa orangtuanya langsung keluar dari
ruangan membiarkan mereka berdua.
(sasuke)
“sakura..-”
(sakura)
“aku tahu mereka akan melakukan itu. Ada satu hal yang tidak kau ketahui
tentang diriku. Tentang hubunganku dengan keluargaku. Aku ini bukan anak
kandung mereka. Jadi aku tidak terlalu diperhatikan” senyum tipis dipaksa,
kemudian meneteskan air mata.
Sasuke
yang mendengarkan hal itu menangis dan mencium Sakura.
“aku
tidak mau melihat air mata ini, kita belum akan terpisahkan?” tanya Sakura
sambil membersihkan air mata Sasuke yang menetes.
Tanpa
segan-segan, Sasuke langsung mencium kening Sakura dan berkata “aku, sangat
mencintaimu”
“aku
juga mencintaimu” balas Sakura
Sasuke
kembali mencium Sakura, sambil memeluknya, lagi, dan lagi.
Sampai
suatu saat mata Sakura benar-benar tertutup dan tidak terbuka. Detak jantungnya
tidak terdengar lagi.
“ada
apa ini.....!? Sakura !!!!!!!! ADA APA INI !??! KAU TIDAK PERGI JAUHKAN !!!!!
KAU HANYA TIDURKAN !!!!!! BANGUN !!!!! JANGAN BIARKAN AKU BERTERIAK!!!!!!!!!!
JANGAN TINGGALKAN AKU!!!! .
Teriakan
Sasuke mngundang dokter masuk kedalam ruangan itu. Dan memeriksa Sakura. Namun,
tidak membawa hasil yang bahagia. Sakura harus pergi meninggalkan Sasuke.
“SAKURAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
!!!!!!!!!..............!”
THE END ~
Maaf jika tidak memuaskan saudara-saudara
-_-
Created by:
Kezia.Pantow
Langganan:
Postingan (Atom)